Ketika kebutuhan organisasi “tersandung” teknologi.

Ketika kita kerjasama dengan orang lain tentunya harus ada imbal balik yang sama sama menguntungkan meskipun demikian tidak semuanya, namun bisa ada batas toleransi yang disepakati.

Tak jarang yang ditemui, adalah banyak permintaan kebutuhan lapangan yang menginginkan serba cepat, instan, mudah dan intinya juga biar orang mudah menggunakan.

Nah, apalagi hal itu bersentuhan dengan sistem, banyak orang marketing dilapangan yang membutuhkan sistem yang seperti ini dan itu, secara konsep dan teori memang mudah untuk disampaikan, ditambah lagi dengan mereka tahu kondisi, bahwa kebutuhan market yang sekarang seperti ini.

Nah, berbeda dengan proses pengembangan sistem yang memang menurut saya harus ada flow software developentnya (SDLC) atau yang lainnya. Entah menurut saya sebuah kualitas software yang bagus, adalah yang sesuai perancangan di awal. Namun terkadang sering kesal, dengan industri yang memang mengesampingkan kualitas, lebih fokus kuantitas.

Itu soal pilihan saja, nyatanya tidak jarang ditemui yang tidak peduli perihal bagaimana suatu sistem itu dibangun dan bener-bener work untuk IT dan Organisasi.

Ini yang masih jadi opini, entah benar apa salah, namun menurut saya ilmu pengetahuan untuk merancang sistem informasi harus tetap digunakan, diterapkan dalam pengembangan teknologi perusahaan. Tanpa kecuali.

Karena, jika kita membiasakan untuk tanpa perencanaan diawal. Lantas untuk apa berbagai metode pengembanganan sistem yang telah dipelajari.

Entahlah. Hanya catatan opini yang saya temui.

Tinggalkan komentar